Pagi itu saya dan keluarga ke Pacet untuk tujuan yang lain dari biasanya. Saya ke Pacet bukan untuk berwisata sebagaimana pengunjung Pacet pada umumnya, melainkan untuk belajar kepada seorang petani organik muda, Maya Stolastika.
Dengan bermodalkan informasi dan panduan arah yang dikirimkan oleh Mbak Maya melalui WA, saya tidak mengalami kesulitan berarti untuk menemukan lokasi perkebunan Twelve’s Organic milik Maya yang berjarak sekitar 500m dari jalan raya Claket-Trawas. Dan setelah melewati perjalanan hampir 1 jam dari kampung halaman saya di kecamatan Bangsal, Mojokerto, akhirnya sampai juga kami di lokasi yang menjadi saksi perjuangan seorang Maya Stolastika untuk merawat harapan dan cita-citanya dalam menjaga lingkungan melalui pertanian.
Terlihat beberapa orang sedang sibuk menyiapkan berbagai macam hidangan untuk para tamu yang akan datang berkunjung di hari itu. Kebetulan di hari itu ada beberapa orang yang melakukan reservasi. Dan saya yang pertama kali berkunjung. Sehingga saya beruntung bisa melihat secara langsung proses memasak hidangan yang sebagian besarnya merupakan produk olahan hasil kebun. Seperti halnya ubi bakar, ubi rebus, jus berry, dan berbagai olahan hasil kebun lainnya. Kombinasi antara dinginnya hawa pegunungan Pacet dan hangatnya sambutan Maya Stolastika bersama para petaninya sungguh meninggalkan kesan yang begitu mendalam kepada saya.
![]() |
Para Petani yang Sedang Menyiapkan Hidangan (dok. pribadi) |
Sederhana, begitu kesan pertama saya ketika bertemu dengan seorang Perempuan Kelahiran Flores ini. Dan sungguh tidak pernah terbayang sebelumnya kalau di balik penampilan Maya yang sangat sederhana, tersimpan mental dan tekad sekuat baja di sana. Entah sudah berapa kali jatuh bangun yang harus dialaminya selama menjalankan pertanian organiknya mulai 2008 sampai sekarang ini.
Menjadi satu-satunya petani dalam keluarga non-petani merupakan sebuah perjuangan yang luar biasa berat. Belum lagi jika kita seorang anak perempuan dengan latar belakang pendidikan S1 Sastra Inggris, sudah tentu akan lebih besar lagi tantangannya.
![]() |
Maya (bertopi dan memakai sepatu boots) bersama pemuda pegiat pertanian Organik (dok. Maya) |