08 Agustus 2020

Buku Pertama

Semua orang pada dasarnya punya potensi yang sama untuk menjadi seorang pembaca. Hanya saja tidak semua orang punya kesempatan untuk menemukan buku yang membuat jatuh cinta.

Saya sendiri meskipun sejak kecil tidak kurang asupan buku dan majalah, baru ketika SMA baru benar-benar suka membaca. Adalah Tetralogi Laskar Pelangi yang sukses membuat saya jatuh cinta sepenuhnya pada aktivitas membaca.

Meskipun sejak itu, Andrea Hirata tidak pernah sama lagi. Karya-karyanya setelah Laskar Pelangi tidak pernah bisa menyamai level Laskar Pelangi. Dwilogi Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas masih okelah. Tapi setelah itu, Andrea Hirata seperti kehilangan daya magisnya dan menjadi seorang penulis yang berbeda.

Setelah mengenal Laskar Pelangi, saya menjadi semakin suka membaca. Sampai akhirnya ketemu dengan buku-buku favorit saya yang lain seperti Alchemist-nya Paulo Coelho, Totto-chan karya Tetsuko Kuroyanagi, The Alchemyst series karya Michael Scott, buku-bukunya Dan Brown, buku-buku Sherlock, buku-buku Dee Lestari (terutama serial Supernova), dan yang terakhir karya-karya Eka Kurniawan.

Meskipun sekarang saya punya banyak sekali buku favorit, semuanya tidak lepas dari pengalaman saya ketika membaca Laskar Pelangi di bangku SMA. Dan kalau bukan karena dikenalkan oleh teman sebangku saya di waktu SMA, saya mungkin tidak pernah kenal dengan buku-buku favorit saya yang lainnya.

Makanya saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Najwa Shihab:

Satu-satunya yang kita butuhkan agar bisa cinta membaca adalah menemukan satu buku yang membuat kita jatuh cinta.


Share:

0 comments:

Posting Komentar